Pembelajaran Daring dan Luring : Pengertian, Ciri-ciri, Serta Perbedaannya
Gurubaca.com. Pembelajaran merupakan proses belajar yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas berpikir peserta didik. Adapun saat ini pembelajaran terbagi menjadi dua jenis yaitu pembelajaran daring dan luring.
Pembelajaran diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru, dan kemampuan menguasai materi pelajaran dengan baik.
Pembelajaran perlu dikemas dengan baik dan menarik, karena melibatkan interaksi peserta didik, pendidik (guru) dan sumber belajar pada sebuah lingkungan belajar. Serta agar terhindar dari proses pembelajaran yang monoton.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penerapan pembelajaran juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa terlihat dari pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar mengajar.
Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini.
Keduanya merupakan bentuk kegiatan pembelajaran interaktif yang dapat berdiri sendiri-sendiri atau dipadukan (blended learning).
Berikut ini adalah pengertian pembelajaran daring dan luring ciri-ciri, serta perbedaannya
1. Pembelajaran Daring
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.
Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang bersifat online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
a. Ciri-ciri Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
Segala bentuk materi pembelajaran diselenggarakan secara online, komunikasi juga secara online, dan tes juga bersifat online.
Berikut ini adalah ciri-ciri pembelajaran daring.
1) Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.
2) Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
3) Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
4) Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,
5) Bersifat fungsional dan siap melayani.
Di dalam pembelajaran daring, peserta didik memiliki keleluasaan untuk belajar. Peserta didik bisa belajar kapan pun dan dimana pun, tanpa adanya batar ruang dan waktu.
Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan, seperti menggunakan aplikasi video call atau live chat serta juga bisa forum dan massage.
b. Model Pembelajaran Daring
Terdapat beberapa model pembelajaran daring, yaitu sebagai berikut.
1) Pembelajaran Daring Model 1
Pembelajaran Daring Model 1 melibatkan pengampu dan peserta secara penuh. Peserta melakukan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari seluruh bahan ajar, mengerjakan lembar kerja, dan berdiskusi dengan guru. Peserta terfasilitasi oleh pengampu secara penuh selama proses pembelajaran.
2) Pembelajaran Daring Model 2
Berbeda dengan model 1, pembelajaran daring model 2 melibatkan peserta, mentor, dan pengampu. Model ini bersifat daring secara penuh dengan menggabungkan interaksi antara peserta, mentor, dan pengampu dengan model pembimbingan sebagai berikut.
- Pengampu dan Mentor : Pengampu mendampingi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring.
- Mentor dan Peserta : Mentor mendampingi, berdiskusi, dan berkoordinasi dengan peserta secara daring.
- Pengampu dan Peserta : Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan peserta secara daring.
3. Pembelajaran Moda Daring Kombinasi
Di dalam moda daring kombinasi, peserta melakukan interaksi belajar secara daring dan tatap muka. Interaksi belajar daring bisa secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi informasi dan bahan pelajaran telah ada.
Biasanya interaksi tatap muka menggunakan waktu yang telah disepakati bersama dan seorang mentor akan menyediakan fasilitas dalam proses pembelajaran.
Baca : Pengertian Modul Pembelajaran, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya
2. Pembelajaran Luring
Luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai pengganti kata offline. Kata “luring” merupakan lawan kata dari “daring”.
Dengan demikian, pembelajaran luring berarti bentuk pembelajaran yang sama sekali tidak berkaitan dengan terhubungnya jaringan internet maupun intranet.
Baca : Pengertian Pendidikan, Tujuan, Manfaat, Fungsi, dan Asasnya
Intranet sendiri merupakan terminologi dalam dunia informatika yang merujuk pada sebuah kondisi saling terhubung dalam jaringan dalam cakupan terbatas.
Jadi intinya dalam aktivitas luring, sama sekali tidak melibatkan jaringan internet atau intranet. Secara sederhana, misalnya peserta didik melakukan chat di Whatsapp artinya mereka melakukan aktivitas daring.
Akan tetapi, jika peserta didik menulis artikel atau mengerjakan tugas di Microsoft Word dan tidak menyambungkannya dengan jaringan internet, maka itu adalah contoh aktivitas luring.
Misalkan lagi, jika guru dan peserta didik melakukan online conference melalui aplikasi Whatsapp, Google Hangout, atau Zoom, ini artinya melakukan aktivitas daring.
Sedangkan jika melakukan offline conference dengan bertemu secara langsung tanpa menggunakan internet, hal itu adalah contoh aktivitas luring.
Demikian ulasan mengenai pengertian pembelajaran daring dan luring, ciri-ciri, serta perbedaannya. Semoga bermanfaat.