Pengertian Metode Blended Learning
Gurubaca.com. Metode blended learning merupakan bentuk penyempurnaan dari sistem e-learning. Dengan menerapkan metode blended learning, pembelajaran bisa dilakukan secara dua arah dan lebih efektif dibandingkan dengan guru yang hanya mengajar atau menjelaskan atau satu arah.
Pada dasarnya, metode ini merupakan gabungan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual.
Oleh karena itu, metode blended learning merupakan suatu kemudahan proses pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran.
Pada metode ini, peserta didik juga dikenalkan dengan berbagai pilihan media pembelajaran, antara menjadi fasilitator atau hanya mendapat materi pembelajaran saja.
Selain itu, metode blended learning juga merupakan sebuah kombinasi pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan pembelajaran jarak jauh atau daring.
Implementasi metode blended learning akan lebih efektif, karena pembelajaran jarak jauh memiliki berbagai kekurangan.
Dengan adanya pembelajaran tatap muka atau luring, maka kekurangan tersebut dapat di minimalisir. Peserta didik yang kesulitan belajar daring, dapat mengikuti pembelajaran tatap muka dengan bertemu dengan gurunya.
Manfaat Blended Learning
Berikut beberapa manfaat dari blended learning.
1. Fleksibel
Metode ini menerapkan pembelajaran kombinasi antara daring dan luring membuat peserta didik dapat belajar dan mendapat materi lebih fleksibel.
Dengan demikian, belajar pun tidak berpatok dengan waktu dan tempat. Berbeda dengan pembelajaran terdahulu, yaitu tatap muka dan harus datang ke sekolah.
2. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara lebih efektif
Setiap peserta didik memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dari model pembelajaran baik secara daring maupun tatap muka.
Oleh karena itu, metode blended learning yang merupakan gabungan metode-metode pengajaran penerapannya yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada sebagian besar peserta didik.
Uji coba metode ini dilakukan pada anak-anak sekolah dasar yang sudah menggunakan metode blended learning dalam pembelajaran di Inggris.
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa tersebut, menunjukkan bahwa ada hasil berupa peningkatan pencapaian membaca sampai 20 poin daripada biasanya.
3. Meningkatkan keterlibatan peserta didik
Selain itu, metode ini akan memudahkan peserta didik untuk terlibat di dalam pembelajaran. Saat ini, kebanyakan peserta didik sudah akrab dengan kemajuan teknologi di dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, menggunakan teknologi saat belajar membuat peserta didik lebih mudah dan juga bisa terlibat secara penuh di dalamnya.
4. Meningkatkan kepuasan belajar peserta didik
Dengan metode ini peserta didik mampu meningkatkan kepuasan terhadap pembelajaran serta hasil belajar mereka.
Hal ini karena dari awal peserta didik sudah memahami dan mengetahui bagaimana alur pembelajaran, mulai dari harapan peserta didik hingga capaiannya, sehingga peserta didik mampu mencapai tujuan belajar dengan baik.
5. Meningkatkan keaktifan peserta didik
Pada pembelajaran tradisional yang harus menuntut peserta didik untuk datang ke kelas, biasanya peserta didik cenderung lebih banyak berperan pasif di dalam kegiatan belajarnya. Hal ini karena sistem pembelajaran tradisional memang berpusat pada pengajar saja tanpa melibatkan peserta didik.
Oleh karena itu, metode ini memicu peserta didik lebih aktif, sehingga peristiwa kepasifan peserta didik tidak akan terulang.
Peserta didik mampu mengakses materi dan aktivitas pembelajarannya masing-masing, sehingga peserta didik aktif dalam belajar.
Baca : Informasi Penerimaan Mahasiswa PKN-STAN tahun 2022
Tantangan dalam Metode Blended Learning
Selain manfaat, dalam penerapannya peserta didik dan guru juga memiliki tantangan tersendiri, terlebih metode ini merupakan metode yang sangat baru.
Berikut ini berbagai tantangan yang saat akan menerapkan metode blended learning.
1. Bergantung pada teknologi
Metode pembelajaran blended learning yang merupakan kombinasi pembelajaran secara daring dan pembelajaran tatap muka ini masih bergantung pada teknologi. Sekolah yang mulai menerapkan metode ini harus memiliki alat, fasilitas, atau infrastruktur, serta dukungan keuangan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan.
2. Membutuhkan pengetahuan teknologi yang mumpuni
Tak hanya peserta didik saja yang dituntut menguasai teknologi yang digunakan, guru juga dituntut harus mampu menguasai teknologi yang digunakan untuk pembelajaran guna mengatur segala kegiatan dan proses belajar mengajar.
Guru juga diharapkan mampu mengevaluasi dan memanfaatkan data untuk mengatasi kesenjangan dalam hasil pembelajaran peserta didik.
Dengan demikian, kelemahan yang ada pada metode belended learning ini dapat kita atasi melalui persiapan yang matang. Dengan demikian pembelajaran blended learning ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Baca : Pengertian e-Learning, Karakteristik, dan Manfaatnya
Demikian pengertian Metode Blended Learning, manfaat, dan tantangannya. Semoga bermanfaat.