Buku Kurikulum 2022, Mengenal Kurikulum Prototipe Bagi Sekolah dan Guru
Gurubaca.com. Berikut ini kami akan membahas mengenai Buku Kurikulum 2022 (Mengenal Kurikulum Prototipe Bagi Sekolah dan Guru).
Buku Kurikulum 2022 (Mengenal Kurikulum Prototipe Bagi Sekolah dan Guru) ini ditulis oleh Dr. Supangat dengan penerbit School Principal Academy, Depok, Jawa Barat.
Buku ini mengenalkan Kurikulum Prototipe (Kurikulum 2022) kepada kepala sekolah dan guru, lalu beberapa pertanyaan muncul. Apa perbedaannya dengan Kurikulum 2013, bagaimana konsekuensi dan apa langkah yang harus dilakukan oleh sekolah serta bagaimana persiapan guru dalam mendidik siswa sesuai dengan kurikulum tersebut.
Berikut ini isi dari Buku Kurikulum 2022 (Mengenal Kurikulum Prototipe Bagi Sekolah dan Guru).
Perbedaan Kurikulum 2013 dan Prototipe (2022)
Peristiwa pandemi dan kritik terhadap Kurikulum 2013, menjadikan munculnya Kurikulum Prototipe (2022).
Hal ini bisa dilihat salah satunya pada Mata pelajaran informatika yang pada awalnya bersifat pilihan di Kurikulum 2013, menjadi wajib di kurikulum yang baru dan akan diterapkan mulai dari level SMP. Kompetensi teknologi merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada abad 21 apalagi dimasa pandemi.
Secara singkat kurikulum prototipe (2022) ini memiliki beberapa karakteristik antara
lain sebagai berikut.
1. Pembelajarannya dirancang berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis;
kreativitas).
2. Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. (Pemaparan Kemendikbud)
Berikut ini beberapa perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum 2022 (Prototipe) antara lain sebagai berikut.
1. Untuk level TK
Pendekatan pembelajaran yang awalnya berbasis tema pada Kurikulum 2013, berubah menjadi fokus literasi (buku yang digemari anak-anak) pada Kurikulum 2022 (Prototipe).
2. Untuk level SD
Pelajaran IPA dan IPS yang awalnya dipisah pada Kurikulum 2013, dirubah untuk digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) pada Kurikulum Prototipe, sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP
3. Untuk level SMP
Pembelajaran Informatika pada Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran (mapel) pilihan, sementara di kur. 2022 mapel Informatika sebagai mata pelajaran wajib
4. Untuk level SMA
Pada Kurikulum 2013, siswa SMA masuk langsung memilih penjurusan sementara di Kurikulum 2022 siswa mengambil dan menentukan peminatan di kelas 11, karena perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.
Baca : Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Peserta Didik dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Konsekuensi Implementasi Kurikulum Prototipe di Sekolah
Perubahan kurikulum yang dirasakan oleh pengelola sekolah seperti perubahan menteri, setiap ada presiden baru yang menunjuk menteri baru, maka dipastikan ada perubahan kurikulum baru.
Hal ini sudah maklum yang penting bagi sekolah adalah kejelasan apa yang harus dilakukan guru ketika memang terjadi perubahan dari kurikulum 2013 menjadi kurikulum 2022 (Prototipe) ini.
Dilihat dari pemaparan Kemendikbud maka ada dua kewenangan dalam kurikulum ini, yaitu kewenangan Pemerintah pusat yaitu sebagai berikut.
1. Membuat struktur kurikulum.
2. Merumuskan Profil Pelajar Pancasila.
3. Merancang capaian pembelajaran.
4. Menformulakan prinsip pembelajaran dan asesmen.
Sementara sekolah (satuan pendidikan) memiliki kewenangan untuk menyusun visi, misi, dan tujuan sekolah, kebijakan sekolah terkait kurikulum, pembelajaran, dan asesmen yang menfokuskan pada implementasi baik dalam budaya sekolah maupun KBM dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Dengan demikian tugas pengelola sekolah hanya satu yang diamanahkan oleh Kurikulum Prototipe (2022) ini, yaitu melakukan analisa dan Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dengan fokus pada menumbuhkan karakter pelajar pancasila, yang dalam bahasa Kurikulum 2013 disebut menyusun KTSP (Buku 1, 2 dan 3)
Pembuatan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini meliputi (1) Analisa konteks satuan pendidikan (2) Merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah, (3) Pengorganisasian pembelajaran (4) Rencana Pembelajaran (5) Pendampingan evaluasi dan pengembangan professional, dan tentu lampiran-lampiran yang dibutuhkan.
Pastikan dalam perumusan kurikulum operasional sekolah, harus memfokuskan pada implementasi baik dalam bentuk budaya sekolah maupun KBM untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang meliputi 6 (enam) dimensi, sebagai berikut.
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang diwujudkan ke dalam akhlak yang mulia, baik dalam beragama, akhlak yang baik kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, kepada alam dan kepada negara Indonesia.
2. Berkebinekaan Global, yang untuk mencapai dengan menjadi pelajar Indonesia yang mengenal dan menghargai budaya, dapat berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya, berefleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan serta berkeadilan sosial.
3. Mandiri, dimana pelajar Indonesia perlu memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta memiliki regulasi diri.
4. Bergotong Royong, yang untuk mewujudkannya dengan melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
5. Bernalar Kritis, cirinya pelajar Indonesia perlu memperoleh dan memproses informasi serta gagasan dengan baik, lalu menganalisa dan mengevaluasinya, kemudian merefleksikan pemikiran dan proses berpikirnya.
6. Kreatif, yaitu pelajar yang bisa menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
Selengkapnya, Buku Kurikulum 2022, Mengenal Kurikulum Prototipe Bagi Sekolah dan Guru dapat di unduh dan di baca pada tautan di bawah ini.
Demikian ulasanĀ mengenai Buku Kurikulum 2022 : Mengenal Kurikulum Prototipe Bagi Sekolah dan Guru. Semoga bermanfaat.