Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita dan Karakteristiknya

Diposting pada

Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita dan Karakteristiknya

Gurubaca.com. Anak berkebutuhan khusus tunagrahita merupakan istilah yang dipakai dalam menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut retardasi mental.

Anak penyandang tunagrahita bukanlah anak yang memiliki suatu penyakit, melainkan anak yang memiliki kelainan karena penyimpangan, baik dari segi fisik, intelektual, emosi, mental, sikap maupun perilaku secara signitif.

Selain itu, tunagrahita merupakan kondisi yang mana seseorang mengalami hambatan sehingga  ia tidak mencapai tahap perkembangannya secara optimal.

Klasifikasi Tunagrahita

Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita dan Karakteristiknya

Baca : Macam-macam Anak Berkebutuhan Khusus beserta Ciri-cirinya

Klasifikasi pada anak penyandang tunagrahita terbagi menjadi 4 jenis berdasarkan tingkatan IQ anak, yaitu mild, moderate, severe, dan profound.

1. Mild (Rentang IQ 55-70)

Pada tingkatan mild, anak mengalami perkembangan fisik yang agak lambat dibandingkan dengan rata-rata anak sebayanya. Selain itu, mereka juga kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik di sekolah. Namun mereka dapat melakukan keterampilan praktis dan rumah tangga sehingga kelak dapat hidup secara mandiri.

2. Moderate (Rentang IQ 40-55)

Dalam tingkatan moderate, dapat dilihat dari cara anak menggunakan tata bahasanya, anak memiliki kemampuan komunikasi yang sederhana bahkan hanya komunikasi untuk menyampaikan kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan mandi.

Penampilan fisik juga menunjukkan kelainan sebagai gejala bawaan. Akan tetapi, mereka masih dapat dibimbing untuk mengurus dirinya sendiri meskipun membutuhkan proses yang cukup lama.

3. Severe (Rentang IQ 25-40)

Pada tingkat ini, anak tidak mampu dalam perihal mengurus dirinya sendiri maupun melakukan aktivitas atau tugas-tugas sederhana. Anak penyandang tunagrahita memiliki gangguan bicara dan kelainan fisik yang dapat dilihat pada bagian lidah serta ukuran kepala yang lebih besar dari ukuran kepala normal. Secara keseluruhan, kondisi fisik mereka lemah karena mengalami gangguan fisik motorik yang cukup berat.

4. Profound (Rentang IQ di bawah 25)

Pada tingkat terberat ini, anak menunjukkan kelainan fisik dan intelegensi dengan mencirikan bentuk ukuran kepala yang membesar seperti hyrdrochephalus dan mongolism. Mereka juga membutuhkan pelayanan medis yang intensif karena kemampuan dalam beradaptasi yang sangat kurang. Selain itu, mereka juga tidak dapat melakukan aktivitas atau kegiatan tanpa melibatkan bantuan orang lain.

Baca : Kategori Penyandang Tunarungu, Jenis-jenis, serta Karakteristiknya

Karakteristik Tunagrahita

Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki oleh penyandang Tunagrahita, yaitu sebagai berikut.

1. Karakteristik Akademis

Anak Tunagrahita sulit mempelajari sesuatu yang bersifat akademis, terutama membaca dan berhitung. Akan tetapi, hal ini dapat kita atasi dengan melakukan pendampingan belajar yang mendasar dan intensif.

2. Karakteristik Intelektual

Tingkat kecerdasan penyandang Tunagrahita selalu di bawah rata-rata dengan teman sebayanya. Perkembangan kecerdasannya juga sangat terbatas. Selain itu, mereka hanya mampu mencapai tingkat usia mental setingkat anak SD kelas 4 atau bahkan ada yang hanya mampu mencapai tingkat usia mental anak pra-sekolah.

3. Karakteristik Sosial

Karakter anak penyandang tunagrahita di  bidang sosial mengalami keterlambatan. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan anak Tunagrahita yang rendah dalam hal mengurus, memimpin, dan memelihara dirinya sendiri sehingga sulit dalam bersosialisasi dengan orang lain.

4. Fungsi Mental

Anak Tunagrahita mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian, jangkauan perhatiannya sangat sempit dan cepat beralih sehingga kurang mampu menghadapi tugas.

5. Karakteristik Emosi

Karakteristik emosi anak Tunagrahita berbeda-beda tergantung pada tingkat klasifikasi Tunagrahita yang meeka alami. Pada tingkat Severe dan Profound, penyandang Tunagrahita umumnya tidak dapat menunjukkan dorongan untuk mempertahankan diri. Sebagai contoh, mereka tidak dapat memberi tahu saat sedang merasa lapar. Secara umum, kehidupan emosinya terbatas pada perasaan senang, takut, marah, dan benci.

6. Kemampuan dalam Bahasa

Dalam hal ini, kemampuan bahasa anak Tunagrahita sangat terbatas. Anak Tunagrahita tingkat Severe dan Profound umumnya memiliki gangguan bicara berat yang berasal dari cacat artikulasi dan masalah dalam pembentukan bunyi di pita suara dan rongga mulut.

Demikian ulasan mengenai klasifikasi anak berkebutuhan khusus tunagrahita serta karakteristiknya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan