Penerapan Kurikulum 2013 dan Tiga Faktor Penunjang Keberhasilannya

Diposting pada

Penerapan Kurikulum 2013 dan Tiga Faktor Penunjang Keberhasilannya

Gurubaca.com. Kurtilas (Kurikulum 2013) sepertinya tidak berhenti didengungkan, seiring diterapkannya kurikulum ini pada beberapa sekolah piloting yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pengertian kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) merupakan seperangkat rencana dan pengaturan.

Hal ini berkaitan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang satuan pendidikan gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan definisi tersebut, maka setidaknya terdapat tiga komponen penting yang wajib ada dalam sebuah kurikulum, yaitu komponen tujuan pendidikan, komponen proses, dan komponen evaluasi.

Tujuan pendidikan dalam setiap kurikulum harus dirumuskan berdasarkan landasan Pancasila dan UUD 1945. Pembelajaran adalah proses untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam kurikulum.

Ada beberapa  unsur-unsur pendukung keberhasilan pembelajaran, misalnya sumber belajar, media pembelajaran, dan metode pembelajaran.

Sedangkan evaluasi merupakan pengukuran terhadap berbagai proses pelaksanaan kurikulum untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapannya.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006.

Penerapan Kurikulum 2013 sendiri sempat menjadi sebuah perbincangan hangat (bahkan mungkin sampai sekarang), seiring dengan adanya keluhan terhadap pelaksanaan kurikulum baru tersebut.

Grand design Kurikulum 2013 memiliki perbedaan cukup mencolok dengan kurikulum sebelumnya dan tidak sedikit yang meragukan tentang kesuksesan kurikulum baru ini.

Kurikulum 2013 berupaya memadukan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan sistem penilaian autentik.

Terdapat beberapa perubahan secara mendasar dalam Kurikulum 2013, terutama pada proses pembelajaran, yang mengarah pada pembelajaran saintifik.

Tiga Faktor Penunjang Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013

Meskipun masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan sebuah kurikulum, tetapi paling tidak terdapat tiga faktor yang dominan dan berkorelasi langsung dengan penerapan kurikulum.

Ketiga faktor tersebut, yaitu kesiapan guru, ketersediaan sarana prasarana, dan input siswa. Ketiga komponen ini akan saling mempengaruhi keberhasilan penerapan sebuah kurikulum baru, seperti halnya Kurikulum 2013.

1. Kesiapan Guru

Idealnya, di dalam setiap perubahan kurikulum, guru haruslah menjadi bahan pertimbangan utama. Kesiapan guru di lapangan akan menjadi penentu penerapan kurikulum baru, seperti halnya Kurikulum 2013.

Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran dari siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu, sebenarnya bukanlah hal yang baru.

Kurikulum sebelumnya, yaitu KBK dan KTSP, dalam konsepnya juga menghendaki siswa yang lebih aktif di kelas.

Tetapi dalam praktiknya tetap saja guru mendominasi pembelajaran di kelas. Artinya dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk menstransformasi padangan guru dalam mengajar di kelas.

Kurikulum 2013 juga menerapkan sistem evaluasi baru untuk melihat keberhasilan proses pencapaian pembelajaran. Apabila di dalam kurikulum sebelumnya, tes sangat dominan dalam evaluasi, maka dalam kurikulum 2013, tes akan di gabung dengan penilaian portofolio.

Pertimbangannya, karena tes hanya mampu untuk menilai kognitif siswa semata, sedangkan afektif dan psikomotorik siswa belum tersentuh.

Oleh karena itu, sistem evaluasi baru dalam kurikulum 2013, diharapkan mampu mengukur pencapaian belajar siswa secara komprehensif.

Baca : Pengertian Kurikulum Prototipe, Karakteristik, dan Strategi Pengembangan

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana prasarana juga menjadi faktor penting dalam implementasi sebuah kurikulum.

Di dalam menyambut Kurikulum 2013, sarana dan prasarana yang paling berpengaruh yaitu buku materi yang guru gunakan untuk mengajar.

Buku siswa dan buku guru merupakan salah satu sarana implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran.

Sarana belajar tersebut telah tersedia yang berasal dari emerintah sesuai dengan Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.

Buku siswa menjabarkan usaha minimal yang harus siswa lakukan  dalam mencapai kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang sudah terencana. Sedangkan buku guru merupakan pedoman guru untuk mengajarkan materi yang ada pada buku siswa tersebut.

Kenyataan yang terjadi, masih terdapat beberapa mata pelajaran yang belum memiliki buku ajar sesuai tuntutan Kurikulum 2013, karena terkendala masalah pencetakan yang terlambat. Hal tersebut akan menjadi penghambat penerapan kurikulum 2013 apabila tidak segera ada solusinya.

Pemerintah harus lebih tanggap terhadap permasalahan ini karena buku guru dan buku siswa merupakan sumber belajar utama dalam Kurikulum 2013.

Fasilitas seperti laboratorium, peralatan, serta bahan pembelajaran sebagai bagian dari sarana dan prasarana pendidikan juga harus tersedia dalam rasio yang cukup serta memenuhi standar minimal. Perlu adanya ketersediaan mutlak untuk media pembelajaran di dalam penerapan Kurikulum 2013.

3. Input Siswa

Selain kesiapan guru dan ketersediaan sarana prasarana, input siswa juga ikut mempengaruhi keberhasilan penerapan Kurikulum 2013.

Di dalam sebuah pembelajaran, terdapat tiga hal yang hendak di perkuatkan, yaitu input, proses, dan output.

Input adalah semua potensi yang dimasukkan ke sekolah sebagai modal awal kegiatan pendidikan sekolah tersebut.

Sebagai contoh, input siswa kelas VII SMP adalah lulusan SD yang diterima. Input siswa kelas VIII adalah siswa kelas VII yang naik kelas, dan seterusnya.

Proses merupakan serangkaian kegiatan pendidikan yang terancang secara sadar dalam usaha meningkatkan kompetensi input untuk menghasilkan output yang bermutu. Sedangkan output merupakan hasil yang di dapat dalam jangka pendek.

Apabila melihat tiga ranah kompetensi pada kurikulum 2013, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, maka input siswa tersebut akan di siapkan untuk menjadi output yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual melalui proses pembelajaran yang bercirikan saintifik dan penilaian autentik. Baca juga : Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Demikian ulasan mengenai penerapan kurikulum 2013 dan tiga faktor penunjang keberhasilannya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan