Penerapan Model Pembelajaran ICARE dalam Kurikulum 2013

Diposting pada

Penerapan Model Pembelajaran ICARE dalam Kurikulum 2013

Gurubaca.com. Kurikulum 2013 berupaya memadukan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan sistem penilaian autentik.

Terdapat beberapa perubahan secara mendasar dalam Kurikulum 2013, terutama proses pembelajaran, yang mengarah pada pembelajaran saintifik.

Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran dari siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu, sebenarnya bukanlah hal yang baru.

Kurikulum sebelumnya, yaitu KBK dan KTSP, dalam konsepnya juga menghendaki siswa yang lebih aktif di kelas.

Tetapi dalam praktiknya tetap saja guru mendominasi pembelajaran di kelas. Artinya dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk menstransformasi padangan guru dalam mengajar di kelas.

Penerapan Model Pembelajaran ICARE dalam Kurikulum 2013
Penerapan Model Pembelajaran ICARE dalam Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menerapkan sistem evaluasi baru untuk melihat keberhasilan proses pencapaian pembelajaran.

Apabila di dalam kurikulum sebelumnya, tes sangat dominan sebagai alat evaluasi, maka pada Kurikulum 2013, tes akan dikombinasikan dengan penilaian portofolio.

Pertimbangannya, karena tes hanya mampu untuk menilai kognitif siswa semata, sedangkan afektif dan psikomotorik siswa belum tersentuh.

Penerapan Model Pembelajaran ICARE dalam Kurikulum 2013

Sistem evaluasi baru dalam Kurikulum 2013, diharapkan mampu mengukur pencapaian belajar siswa secara komprehensif.

Terdapat lima langkah sebagai asumsi dasar atau pendekatan dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013, sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 103 tahun 2014.

Kelima langkah dalam pendekatan saintifik tersebut, meliputi : (1) mengamati (observing), (2) menanya (questioing), (3) mengumpulkan informasi/mencoba (collecting), (4) menalar atau mengasosiasi (associating), dan (5) mengomunikasikan (commmunicating).

Di dalam implementasi Kurikulum 2013, model pembelajaran perlu sesuai dengan tuntutan pendekatan pembelajaran di Kurikulum 2013.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam Kurikulum 2013 adalah ICARE (Introduction,Connection, Application, Reflection, Extension).

Penerapan Model Pembelajaran ICARE dalam Kurikulum 2013

Penerapan merupakan proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis, sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Secara sederhana, implementasi dapat berarti pelaksanaan atau penerapan.

Model pembelajaran ICARE dapat di terapkan pada Kurikulum 2013, karena langkah-langkahnya sesuai dengan pendekatan saintifik.

Pengembangan model pembelajaran ICARE oleh Department Of Educational Technology, San Diago University (SDSU) Amerika Serikat. ICARE meliputi lima unsur kunci, yaitu Introduction, Connection, Application Reflection, dan Extension.

Penggunaan model pembelajaran ICARE untuk memastikan bahwa peserta didik memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari.

I = Introduction; pengenalan unit atau pelajaran, dengan konteks, tujuan, dan/atau prasyarat yang disediakan.

C = Connection; berisi sebagian materi pembelajaran dan konten.

A = Application; meminta peserta didik untuk menerapkan konten pelajaran dalam kegiatan, latihan, atau proyek.

R = Reflection; peserta didik merefleksikan proses pembelajaran mereka dan pengetahuan yang di dapat melalui topik diskusi, jurnal, atau tes diri.

E = Extension; memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar tambahan dengan link ke informasi lebih lanjut atau evaluasi.

Baca : Filosofi Belajar Bermakna Ausubel dan Prinsip Penerapan dalam Pembelajaran

Berikut ini penjelasan langkah-langkah penerapan model pembelajaran ICARE.

1. Introduction (Pendahuluan)

Pada tahap pengalaman pembelajaran ini, guru menanamkan pemahaman tentang isi dari pelajaran kepada para peserta didik.

Bagian ini harus berisi penjelasan tujuan pelajaran dan apa yang akan peserta didik capai atau hasil yang akan mereka peroleh selama pembelajaran. Introduction (pendahuluan) harus dilakukan secara singkat dan sederhana.

2. Connection (Penghubung)

Sebagian besar pembelajaran merupakan rangkaian dengan satu kompetensi yang di kembangkan berdasarkan kompetensi sebelumnya.

Oleh karena itu, semua pengalaman pembelajaran yang baik perlu dimulai dari apa yang sudah peserta didik ketahui sebelumnya.

Pada tahap connection, guru berusaha menghubungkan bahan ajar yang baru dengan sesuatu yang sudah peserta didik kenali dari pembelajaran atau pengalaman sebelumnya, dengan contoh kegiatan yaitu dengan melakukan brainstroming sederhana.

Guru dapat meminta peserta didik untuk memberitahu apa yang mereka ingat dari pelajaran atau sesi sebelumnya.

Contohnya yaitu  melalui presentasi atau penjelasan yang sederhana. Akan tetapi, perlu guru ingat bahwa presentasi jika terlalu lama akan membuat peserta didik bosan serta materi yang mereka pelajari sukar untuk mereka pahami.

3. Application (Penerapan)

Tahap application adalah tahap yang paling penting dari pelajaran. Setelah peserta didik memperoleh informasi atau kecakapan baru melalui tahap connection, mereka perlu guru beri kesempatan untuk mempraktikkan dan menerapkan pengetahuan serta kecakapan tersebut.

Bagian application harus berlangsung paling lama dalam proses pembelajaran, yang mana  peserta didik di minta untuk bekerja sendiri, tidak dengan instruktur, secara pasangan atau dalam kelompok.

Selain itu juga peserta didik di minta untuk menyelesaikan kegiatan nyata atau memecahkan masalah nyata menggunakan informasi dan kecakapan baru yang telah mereka peroleh.

4. Reflection (Refleksi)

Bagian refleksi merupakan ringkasan dari pembelajaran yang peserta didik lakukan yaitu memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.

Tugas guru adalah menilai sejauh mana keberhasilan pembelajaran. Kegiatan refleksi atau ringkasan dapat melibatkan diskusi kelompok yang mana instruktur meminta peserta didik untuk melakukan presentasi atau menjelaskan apa yang telah mereka pelajari.

Peserta didik juga dapat melakukan kegiatan penulisan mandiri, yang mana mereka dapat menulis sebuah ringkasan dari hasil pembelajaran.

Refleksi ini juga bisa berbentuk kuis singkat dengan guru memberikan pertanyaan berdasarkan materi pembelajaran.

Tahap ini menyediakan kesempatan bagi para peserta untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari.

5. Extension (Perluasan)

Karena waktu pelajaran telah selesai, bukan berarti semua peserta didik yang telah mempelajari dapat secara otomatis menggunakan apa yang telah mereka pelajari.

Pada tahap ini, guru menyediakan kegiatan yang mana peserta dapat memperkuat dan memperluas pembelajaran setelah pelajaran berakhir.

Di sekolah, kegiatan extension biasanya mempunyai nama dengankata lain pekerjaan rumah. Kegiatan ini dapat meliputi penyediaan bahan bacaan tambahan, tugas penelitian atau latihan.

Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran ICARE

Pembelajaran dengan model pembelajaran ICARE memlki beberapa kelebihan dan kekurangannya yaitu sebagai berikut.

1. Kelebihan

a. Pemetaan struktur isi yang seimbang antara teori dan praktek bagi guru dan peserta didik.

b. Memiliki pendekatan berbasis life Skill.

c. Memungkinkan sekolah melakukan monitoring dan evaluasi yang terbuka kepada gurunya;

d. Memberikan peluang bagi sekolah untuk memformulasikan kembali struktur kurikulum yang ada dengan kebutuhan dan karakteristik siswa serta kondisi lingkungan yang ada.

e. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan persepsi pada setiap pembelajaran yang akan peserta didik lakukan dengan mudah.

2. Kekurangannya

a. Menuntut kemampuan analisa yang menyeluruh terhadap deskripsi dan struktur kurikulum.

b. Memerlukan pemahaman guru terhadap semua panduan kebijakan penerapan kurikulum secara utuh.

c. Menuntut guru untuk selalu otomatis dalam melakukan analisa komponen model (termasuk model ICARE) berdasarkan topik materi yang akan guru ajarkan;

d. Menuntut sekolah dan guru dalam melakukan analisa kebutuhan dan trend pemanfaatan bidang ilmu dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik.

Demikian ulasan mengenai penerapan model pembelajaran ICARE dalam Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan