Sejarah Problem Based Learning dan Karakteristiknya

Diposting pada

Sejarah Model Problem Based Learning dan Karakteristiknya

Gurubaca.com. Model Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir yang berasal dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata dalam mengatasi permasalahan, sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual.

Problem Based Learning ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru atau nyata, pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills (HOTS), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri, dan keterampilan.

Penerapan beberapa model pembelajaran, seperti hanya pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) merupakan peluang bagi guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran pada level berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skill) sesuai tuntutan dalam Kurikulum 2013.

Sejarah Terciptanya Model Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar.

"Sejarah

Selain itu model ini dapat melatih peserta didik untuk berpikir kriris dan terampil dalam pemecahan masalah, sehingga memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari suatu materi pelajaran.

Problem Based Learning awal mulanya berkembang pada sekolah kedokteran, McMaster University Medical School di Hamilton, Canada pada tahun 1960-an.

Model pembelajaran ini tercipta sebagai respon atas fakta bahwa mahasiswa mengalami kesulitan di tahun pertama perkuliahan, seperti pada mata kuliah Anatomi, Biokimia, dan Fisiologi.

Mereka tidak termotivasi menempuh mata kuliah tersebut, karena tidak melihat adanya relevansi dengan profesi mereka kelak.

Selain itu, fakta menunjukkan bahwa para dokter muda yang baru lulus dari sekolah kedokteran tersebut memiliki pengetahuan yang kaya, tetapi kurang memiliki keterampilan memadai untuk memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Atas dasar hal tersebut, maka para pengajar mulai merancang pembelajaran yang mendasarkan pada masalh atau kasus-kasus yang aktual.

Awal pembelajaran dengan penyajian masalah klinis yang dapat diselesaikan dengan menggunakan pengetahuan medis yang relevan.

Landasan teori PBL, yaitu kolaborativisme, suatu pandangan yang berpendapat bahwa siswa akan menyusun pengetahuan dengan cara membangun penalaran dari semua pengetahuan yang sudah ada dan dari semua hasil kegiatan berinteraksi dengan sesama individu.

Hal tersebut juga menyiratkan bahwa proses pembelajaran berpindah dati transfer informasi fasilitator ke proses konstruksi pengetahuan yang sifatnya sosial dan individual.

Baca : Discovery Learning : Kelebihan dan Kekurangan serta Sintak dalam Pembelajaran

Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)

Beberapa karakteristik model Problem Based Learning adalah sebagai berikut.

1. Learning is student-centered

Proses pembelajaran dalam PBL lebih mengutamakan kepada peerta didik sebagai orang belajar.

Dengan demikian, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme yang mana peserta didik didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.

2. Authentic problems form the organizing focus for learning

Penyajian masalah kepada peserta didik adalah masalah yang otentik, sehingga mereka mampu dengan mudah memahami masalah tersebut.

3. New information is acquired through self-directed learning

Di dalam proses pemecahan masalah mungkin saja peserta didik belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya, sehingga peserta didik berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.

4. Learning occurs in small groups

Supaya terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha membangun pengetahuan secara kolaboratif, maka pelaksanaan PBM dalam kelompok kecil. Pembuatan kelompok menuntut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.

5. Teachers act as facilitators

Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator, akan tetapi guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas peserta didik dan mendorong siswa agar mencapai target yang hendak dicapai.

Demikian sejarah model Problem Based Learning dan karakteristiknya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan